Belakangan ini aku tidak lagi baca buku di waktu luang. Aku tidak membeli buku baru, tidak juga menulis seperti biasa. Aku sedang menggandrungi hobi baru yakni olahraga. Aku cukup serius loh, aku membayar member gym, aku membeli sepasang baju olahraga baru, dan membayar personal trainer (PT) pada hari pertama di Gym. 

gym pemula

Pada hari pertama rasanya cukup canggung. Ada begitu banyak alat yang aku tidak bisa pakai, ada begitu banyak alat yang terlihat seperti alat penyiksaan di depan mataku. Makanya, di hari pertama aku memutuskan untuk langsung sewa PT aja supaya niat olahragaku gak jadi kendor.  


Sepanjang aku pakai jasa PT semuanya masih terasa ringan. Ia memberikan beban yang minimal banget buat aku coba. Saat di rumah, aku tidak merasakan sakit yang membuat aku jadi tidak bisa beraktivitas, pokoknya PT nya emang da best. Kadang aku merasa beban yang ia rekomendasikan terlalu ringan, tapi ku simpan dalam hati aja. Toh, aku memang pemula. Sehari setelah angkat beban, akhirnya nyerinya terasa sampai ke sanubari. Ini sudah rasa sakit yang sering diceritakan orang-orang di Instagram. Aku sudah merasakannya.


Berkat anggaran yang terbatas, aku sudah tidak lagi pakai jasa PT. Aku mengulangi metode yang sama untuk olahraga angkat beban saat masih diajari oleh kakak PT, yakni melakukan pemanasan, lalu squad, latihan upper body entah pakai dumbell atau alat lain, kemudian terakhir adalah kardio. Hanya itu.


Ada sebulan aku melakukan olahraga angkat beban tanpa personal trainer lagi, aku merasa lebih sehat. Maag ku gak gampang kambuh. Aku bisa minum kopi setelah melakukan kegiatan yang berat, aku pernah makan mi instan saat malam hari, ini sudah termasuk luar biasa sih buat aku. 


Makanan seperti mi dan kopi cukup membuat perutku yang sensitif jadi ketrigger. Biasaya, aku jadi sakit maag atau GERD. Malahan, kadang juga disertai muntah dan badan tumbang. Tapi ini enggak. Aku warbiasa, aku merasa sudah jadi superhero. Jadi, dengan percaya diri aku minum kopi dan kue ketan saat ada di tempat kerja.


Keesokan harinya, aku menikmati weekend dengan GERD. Aku skip angkat beban.


Baca juga: Bagaimana Menulis Menjadi Terapi Emosi