Hehehe, aku rasanya jadi terkekeh sendiri pas lagi nulis judulnya, lebay kali lah. Tapi, gak apa-apa, aku suka menjadi lebay. Kemarin, hari Minggu, aku baru saja memaksakan kakiku untuk berlari, setidaknya berjalan cepat, di event Kideco Run, event lomba lari 5 km dan 10 km yang diadakan oleh Kideco dan dibuka untuk umum.
Kondisi peserta Kideco Run di garis start yang sudah siap untuk berlari. |
Aku yang untuk pertama kalinya mengikuti lomba lari baru tahu rasanya lari bareng-bareng seribu orang itu rasanya nikmat, ya. Rasanya jadi ada kekuatan yang datang entah dari mana sehingga bisa membuatku kuat untuk mengarungi 5 km dalam waktu 1 jam. Aku sama temanku yang emang sama-sama cupu sudah sangat menurunkan ekspektasi, misalnya tidak boleh jangan pingsan sebelum garis finish, atau tidak boleh tergiur warung soto di tengah jalan. Sesimple itu aja target kami berdua. Sehingga, kami berdua bisa mengarungi perjalanan 5 km, lalu masuk ke finish, tanpa mampir atau pingsan di tengah jalan.
Walau sama-sama sibuk sebelum event lomba lari, kami seenggaknya pernah meluangkan waktu untuk latihan lari sekali, yap hanya satu kali sebelum ikutan event ini pada hari yang direncanakan. Euforia lomba lari Kideco Run waktu itu emang cukup kental, orang-orang mendadak jadi senang lari, stadion penuh, dan begitu banyak orang yang latihan lari di rute yang akan jadi perlombaannya. Rasanya aku jadi semangat, walaupun gak pake latihan.
Pada hari H, kami berdua berangkat di titik kumpulnya pukul setengah enam pagi, kami menikmati riweuhnya antrian kamar mandi tanpa air, hanya dengan tisu, (hahaha). Kami juga menikmati matahari terbit bersama ribuan orang yang sibuk bersiap, dengan sepatu warna-warni yang tampaknya mahal dan ciamik.
Baju olahraga putih dengan berbagai gaya dipadukan dengan celana olahraga yang sedang trendi. Tas-tas kecil yang diikatkan ke pinggang untuk meletakkan telepon genggam jadi semacam aksesori lari yang cute dan lucu. Aku jadi punya banyak referensi untuk check out di Shopi bulan depan.
Ada juga beberapa kostum lucu yang menarik mata di event KIdeco Run 2024 ini, misalnya saja kostum pak ustad, kostum peri kupu-kupu, atau kostum baju olahraga berwarna seragam SMP yang dipakai salah satu peserta acara. Seru banget lah untuk memanjakan mata dan untuk penyegaran setelah jenuh bekerja.
Kami berdua ikut berlari setelah lomba dimulai. Keren juga, setelah berlari 18 menit, sudah ada pemenang dari cabang 5 km. Seingatku sih, 18 menit itu aku masih minum di water station pertama. Emang peserta FOMO macam aku ini ga bisa diharapkan untuk masuk juara. Selamat sampai finish saja sudah cukup memuaskan.
Di menit-menit mendekati garis finish, semangat rasanya semakin menggelora, apalagi finisnya ternyata tepat dekat turunan. Rasanya aku ingin merentankan tangan dan berlari lepas seperti anak kecil, tapi tentu saja hasrat ini aku tahan. Malu kalau sampai jatuh dan cedera di depan garis finish.
Acara doorprize sambil konser lagu-lagu lawas. Cucok lah.
Aku di garis finish. |
Setelah sampai di garis finish, rasa lelahnya berdatangan bersama dengan hormon kebahagiaan yang meluap. Nah, aku kok baru tahu ya, kalau lari ternyata bisa bikin bahagia tanpa alasan. Rasanya ini mirip rasa lelah setelah melahirkan, rasa senang tanpa alasan yang datang bersama dengan rasa lelah. Ya, penggambarannya kira-kira begitulah.
BTW, doorprizenya juga melimpah ampun-ampunan, meskipun aku tetap gak dapat, hiks. Padahal, ada emas batangan, jam digital, motor, sepeda, dan telepon genggam, banyak banget lah. Kalau ada event Kideco Run, atau lari-lari yang lain lagi sepertinya aku akan ikut. Lomba lari ternyata menyenangkan.
Baca juga: Menikmati Lovely Runner dalam 1 Malam
0 Comments
Post a Comment