Belakangan ini, saya jadi banyak merenung, soal tahun baru, soal 2021, soal pekerjaan, dan soal kehidupan. Wkwk, terkesannya galau ya? Yap, emang galau. Pengen buat banyak rencana, tapi rasanya sudah tahu biasanya kebanyakan rencana akan berakhir dengan sia-sia. Mirip hubungan. 

Rencana 2021

refleksi 2021

Tanggal 31 kemarin, spesial banget saya sama teman-teman membuat tim podcast. Rencananya sih untuk membahas seputar pertanian dan serba-serbi kepegawaian. Wkwk, as usual, persiapan pesta lebih menyenangkan dibandingkan pesta itu sendiri. Pernah dengar quotes ini kan?


Sama aja sih kayak aktivitas beli buku lebih menyenangkan dibanding baca bukunya, beli baju lebih menyenangkan dibanding pakai bajunya, pdkt lebih asik dibanding relasi seriusnya, wkwk. 


Tetapi, rencana kali ini mesti jalan sih. Saya rasanya udah ngebet pengen punya platform podcast yang asik, meski sudah bisa ditebak karya pertama nanti mugkin akan awkward, aneh, dan kaku.


Podcast Resensi Riri

refleksi 2021

Selain soal podcast Pestnoob yang akan membahas seputar pertanian dan hama penyakit, saya sendiri punya project mandiri untuk membuat podcast buku. Well, podcast buku pertama saya yang mengulas tentang novel Di Tanah Lada memang bisa dibilang nggak gitu bagus atau nggak bagus banget atau amit-amit. 


Tapi, saya tentu tetap ingin buat. Yang lagi dibingungin sekarang adalah gimana cara upload podcastnya ke Spotify. Saya baru tahu loh ternyata Spotify rada rumit nggak kayak Twitter atau Facebook. Ada semacam RSS Feed gitu kalau mau upload file podcast di situ. Yah, memang ada effort yang mesti dilalui lah.


Perjalanan 2021


Cerita hidup saya di 2021 emang lumayan naik turun ombak. Dari Januari masih part time di web Asianparent kini udah resign dan jadi pegawai pertanian. Di Januari masih emak anak satu kini udah jadi emak anak dua. Dulu masih numpang mertua kini udah pisah rumah dan masak sendiri meski rasanya bisa dibilang C (cukup mengkhawatirkan).


Kalau di list jumlah masakan udah aku berhasil masak terbilang cukup banyak lho. Ada pepes, sayur bening (sambil ngintip resep di Cookpad), cumi-cumi, tempe orek, buncis tumis, dll. Tapi sampai sekarang masih belum berhasil nih masa sayur santen. Ck.


Belajar masa serius ya mulai Februari pas udah pisah rumah sama orang tua. Masakan utama jelas yang bisa pakai bumbu instan “Racik” biar edible, misalnya ayam goreng atau ikan goreng. 


Selamat Bermimpi Lagi 2021

refleksi 2021

Tahun 2021, karir menulis ku emang lagi naik daun. Ceile, karir, wkwk. Yep, di tahun ini aku dapat job nulis ghostwriting, job di website, sampai artikel yang masuk Mojok.co. Artikel di blog juga mulai jalan adsense nya. Yang ketinggalan ya malah nulis novelnya.


Heran juga, ternyata menulis fiksi itu jauh lebih susah ketimbang non-fiksi. Kok bisa begitu ya. Rasanya tiap nulis fiksi aku punya beban untuk bisa mempersembahkan sebuah ending yang twist, dengan pesan moral yang dalam, dan pembawaan narasi nan apik. Jadi, belum ceritanya jadi, pikirannya udah ruwet duluan.


Pada akhirnya kisah cerpen yang jadi rata-rata masih kosong, tidak mempersembahkan apa-apa. Kosong cerita, kosong pesan moral, dan endingnya ngadi-ngadi. Maafkan hamba ya Allah.


Bagaimanapun, kita memang nggak sedang berlomba dengan siapapun, jadi nikmati saja gelombang proses menuju cita-cita masing-masing. Selamat bermimpi dan mewujudkan mimpi malam ini. Selamat tinggal 2021 dan selamat datang 2022. 


Baca juga: Resolusi 2022, Urgensi, Habit, dan Poin Penting untuk Dicapai di Tahun Baru