Sebagai mamak-mamak baru bisa masak, presto emang jadi alat yang manteb banget untuk ngapa-ngapain, misalnya rebus ayam biar bumbunya meresap, ikan, dan daging. Terutama daging nih yang biasanya sering alot kalau cuman direbus biasa. Aku pernah tuh masak bistik daging alot, di mana ujung-ujungnya aku makan sendirian. Padahal yah udah aku lumurin nanas juga, tapi ya gitu… ngaruhnya mungkin cuman sedikit. 

Makanya, akhir tahun 2022 aku memutuskan untuk beli presto ini biar kegiatan masak-memasak makin gampang dan aku bisa leha-leha lebih lama. 


Review produk Presto Portobello 3 Liter


review presto

Aku beli produk presto Portobello 3 liter karena kebutuhannya emang masih kecil aja. Masak ayam yo paling cuman seekor, masak ikan yo paling cuman sekilo. Makanya milih yang mini aja dulu sebagai mak-emak newbie. Setelah dipakai ternyata emang pas. Tapi kalau mau masak banyak jadinya gak bisa. Mesti presto dua kali karena ada peringatan di produknya untuk gak menuhin panci sampai full, mesti ada sisa ruang. 


Untuk presto ayam, saya biasanya pake waktu 10 menit, ikan 7-10 menit, dan daging 20 menit. Hasilnya oke kok. Ayamnya jadi lunak ampe ke tulang, ikannya ampe lemes duri-durinya, dan dagingnya jadi nggak punya pendirian, mirip ama doi yang suka maju mundur kalau udah ditagih nikah.


Manteb lah.


Cara Pakai Presto 


review presto

Presto Portobello 3 liter ini cara pakainya sama aja kok kaya presto biasa. Masukkan bahan makanannya, bumbu, dan air. Takaran airnya juga gak perlu banyak, sekitar ¼ dari ketinggian bahan makanan yang mau dipresto. Bumbunya apa ya? Pakai yang mudah-mudah saja, racik instan, baru ditambah sedikit garam kalau lagi banyak, merica, dan ketumbar untuk ayam dan ikan. Kalau daging mungkin bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.  


Kalau sudah, tutup panci dengan penutupnya sampai rapat dan krep lah. Panaskan di atas kompor dengan api kecil-sedang. Kalau prestonya sudah berisik, mulai hitung waktunya sesuai dengan bahan makanan yang sedang diproses. Jika waktunya sudah habis, matikan kompor dan tunggu tuas warna merah yang mencuat itu turun kembali ke tempatnya. Kalau langsung dibuka saat tuas masih mencuat yo bahaya, mungkin bisa kacau balau. Mungkin sih, saya nggak berani coba lah. 


Emak saya punya presto yang lumayan besar di rumahnya. Cara pakainya juga sama, namun dia ada saringannya di dalamnya. Presto generasi sekarang kayanya memang gak ada saringannya semua. Jadi bahan makanan dan airnya langsung nyatu aja. 


Over all, presto ini cukup worth lah buat dibeli. Di Samarinda sendiri harganya berkisar 500 ribuan, mungkin kalau di Jawa bisa lebih murah. Udah deh. Sekian