Sering dengar gak sih ungkapan kalau sudah jadi ibu-ibu dan punya anak dilarang keras untuk sakit? Dulu, ini nasihat yang paling sering ibu saya katakan ketika saya baru aja melahirkan. “Jadi ibu itu nggak boleh sakit.” Begitulah kira-kira kata-katanya. 

Sebagai mak baru, tentu saja saya merasa sangat terbebani. Wong namanya juga manusia pasti ada momen saya sakit dan akhirnya tumbang. Gara-gara pikiran begini, akibatnya, keberadaan anak justru malah jadi beban buat ibu. Kan syedih!


Sebenarnya kata-kata itu nggak berarti buruk. Itu adalah ungkapan bahwa jadi seorang ibu mestilah kuat. Mulai memperhatikan diri sendiri biar makin sehat, sehingga bisa mengurus anak dengan baik. Mulai memperhatikan kebutuhan mental, sehingga jiwanya sehat dan kebahagiaan membersamai anak bisa didapatkan. Begitulah maknanya. Sebuah makna yang saya dapatkan seiring dengan perjalanan waktu. 


Self Love yang Sederhana di Rumah


self love

Bosan dan jenuh itu biasa. Namanya juga kerjaan di rumah emang monoton, tentu bisa menyebabkan rasa bosan. Kalau sudah jemu begini, biasanya emosi jadi meningkat. Cucian piring sambil banting piring, jemuran sambil merengut, masak sambil menggerutu. Saya gitu sih kalau bad mood lagi kambuh. Wkwk.


Kalau sudah gini, anak juga jadi kena. Anak bayi yang nggak tahu apa-apa jadi ikutan kena emosi karena emaknya bosan. Ck, kasihan ya anak saya. 


Karenanya, ketika emosi udah naik dan pikiran enggak tenang, saya biasanya gendong anak terus jalan kaki keliling kompleks. Biarkan saja cucian piring beranak-pinak di kitchen sink, biarkan saja. Biarkan saya tumpukan baju kering demo minta segera disetrika. Biarkan saja.


Jalan kaki sambil menikmati angin sore itu enak banget lo, Bun. Kalau bisa, sekalian nontonin para bocil main bola. Biasanya ada tuh kaya gitu dekat masjid. Jangan lupa bawa uang untuk jajan cimol atau pentol plus es doger. 


Godain anak lain, ajak ngobrol bocil di jalanan, dan diskusi sama tetangga tentang hal sepele, misalnya tentang topik kapan utang negara bisa lunas, bisa jadi pelipur lara kegalauan di hati yang nggak ada sebabnya. 


Intinya adalah menjauh dari segala hal yang jadi penyebab bad mood untuk sementara waktu.


Mencari Hobi untuk Self Love


self love

Masing-masing orang tentu punya cara self love-nya masing-masing. Perawatan diri, jalan-jalan, baca komik, banyaklah kegiatan yang bisa dipilih sebagai bentuk self love. 


Hobi apapun bisa kok jadi penyembuh hati yang jenuh, misalnya masak, nulis, fotografi, sampai menanam bunga di pekarangan rumah. 


Kalau hobi baca buku bisa tuh ikutan komunitas baca buku di instagram. Bahkan, ada komunitas baca buku yang emang diperuntukkan bagi mak-emak, namanya @bbbbookclub, kepanjangannya Bu Ibu Baca Buku Book Club. Seru kan! Kegiatannya macam-macam, mulai dari saling share buku apa yang dibaca, podcast, sampai arisan buku. Mantep lah.


Kalau hobi nonton drama korea bisa tuh ikutan komunitas Drakor Class. Komunitas ini kayak komunitas Blogger yang niche-nya emang khusus di drama korea. Tetapi, sekarang drakor class sudah melebarkan sayap ke ranah Youtube, Podcast, bahkan sudah sampai collab siaran radio bareng. Uhuy. (Btw, saya sudah pernah kebagian satu kali siaran radio loh. Hihi)


Kalau untuk masak, fotografi, atau desain saya nggak tahu sih mesti masuk komunitas apa. Hehe, silakan dicari masing-masing supaya hobi jadi berkembang dengan adanya komunitas.


Waktu Luang untuk Self Love


self love



Masalah berikutnya yang mesti dipecahkan adalah bagaimana menciptakan waktu luang agar kegiatan self love bisa dilakukan. Hal begini sih mesti banget didiskusikan dengan pasangan di rumah. 


Solusinya bisa bermacam-macam, misalnya dengan melakukan pembagian pekerjaan rumah agar bunda bisa punya waktu luang.


Sebenarnya, waktu luang yang diperlukan untuk kegiatan hobi sebenarnya tidak perlu lama, cukup setengah jam saja sudah sangat cukup untuk melepas penat yang ada di pundak. Dengan memiliki kegiatan lain, kita mak-emak di rumah bisa memiliki tempat untuk mengekspresikan diri sendiri, tanpa membawa peran sebagai istri atau sebagai ibu. 


Menikmati Self Love dengan Maksimal


self love

Menurut saya, kegiatan self love perlu banget dilakukan agar ibu bisa selalu me-refresh diri setiap hari. Rasa jenuh tentu bisa mengaburkan kasih sayang sehingga kadang emosi jadi tumpah tidak terkendali. 


Dengan melakukan kegiatan self love bukan berarti kita meminggirkan urusan anak dan keluarga, Moms. Justru dengan mengenali diri sendiri dengan baik, kita bisa memaksimalkan pendampingan buah hati di rumah. 


Happy mom raise happy family. Bahagiakan diri emang penting banget sih untuk profesi seorang ibu. Sudah ah, saya mau cuci piring dulu.


Baca juga: Novel Wizard Bakery, Tragedi Kekerasan Anak dengan Balutan Dongeng yang Manis