Love Last Forever

Judul: Love Last Forever / Koi Wa Tsuzuku yo Doko Made Mo
Tanggal Rilis: Januari 2020
Pemeran: Sato Takeru, Mone Kamishiraishi
Status: On Going


Ini adalah drama Jepang yang saya ingin tonton karena tokoh utamanya kece badai, yakni Sato Takeru. Buat yang belum tahu, beliau adalah artis pemeran karakter Kenshin Shimura dalam film Samurai X versi live action.

Dari segi cerita, drama ini masih kalah jauh sih dari drama Sato Takeru lainnya, seperti Bitter Blood. Di dalam cerita ini, Sato Takeru sendiri berperan sebagai dokter rumah sakit yang paling kece dan dingin. Lalu, karakter Sakura Nanase lah yang akan mencairkan kebekuan hatinya lewat karakternya yang hangat. See, cerita ini memang biasa, tapi punya sisi manis yang susah untuk ditolak.

Sinopsis

Prolog drama ini terbilang bagus. Pertemuan Sakura Nanase dengan dokter Tendo dimulai saat pagi hari di pertigaan jalan. Sakura yang saat itu hendak berangkat sekolah, berteriak sekuat tenaga karena tiba-tiba nenek yang berjalan di depannya roboh dan pingsan.

Dokter Tendo yang kebetulan saat itu sedang jogging ganteng, datang menolong mereka. Aksi penyelamatan dokter Tendo yang keren membuat Sakura jatuh cinta setengah mati, termasuk saya.

Sakura Nanase dan Dokter Tendo
Adegan pertemuan pertama Sakura dan dokter Tendo. So sweet kan?

Hahaha, bentar, saya pengen ketawa dulu. Asli, dari segi cerita, ini film termasuk ga bagus-bagus amat sih. Khas drama cinta pada umumnya aja. Tapi karena saya-nya aja yang emang kesengsem sama tokoh pemeran Kenshin, jadi apapun dramanya, saya tetap telan sebagai makanan yang enak.

Next. 

Demi bertemu lagi dengan Dokter Tendo, Sakura belajar setengah mati untuk menjadi perawat. Lima tahun berlalu, Sakura berhasil masuk ke rumah sakit di mana dokter Tendo bekerja. Di hari pertamanya bekerja, ia langsung menyatakan cintanya ada dokter Tendo yang saat itu baru saja menyelesaikan operasi jantung.

Jelas saja, ia langsung ditolak. Bahkan dokter Tendo mengatakan bahwa tak ingat kejadian yang membuat Sakura jatuh hati setengah mati. Selanjutnya, kita akan disuguhi adegan di mana Sakura berusaha untuk menjadi perawat yang cekatan demi mendapatkan pengakuan dan hati dokter Tendo.

Menurut saya, alur cerita drama ini cukup sistematis dan rapi. Plotnya disusun dengan tempo sedang, sehingga pada episode empat kita sebagai penonton yang gemas sudah bisa menyaksikan bahwa mereka berdua akan berpacaran. 

Biasanya pada drama korea, adegan kissing dan pacarannya baru bisa dinikmati pada episode 8 ke atas, di mana kita sudah hampir membuang waktu lebih dari 8 jam untuk menonton. Pada drama ini, satu episodenya saja kurang dari satu jam. Jadi, gak gitu makan waktu sih.

Detail cerita yang membuat Sakura akhirnya diperhatikan sama dokter Tendo juga cukup apik. Dikisahkan bahwasannya Sakura sangat kurang dalam hal keterampilan, tetapi memiliki kepribadian yang supel dan sangat dekat pasien. Ia bisa membujuk pasien gagal jantung untuk kembali makan dan menemukan semangat hidupnya. Ia juga menggagalkan percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pasien anak yang patah hati karena tak kunjung sembuh.

Ada satu kalimat yang cukup menyentuh, “Dalam rumah sakit, dokter dan perawat bekerja sama menyembuhkan orang sakit. para dokter mengerjakan bagian sakitnya dan perawat mendapatkan bagian orangnya.” Dan Sakura tepat sekali menjadi ikon sebagai perawat yang mengurus “orang”.

Setelah mereka berdua berpacaran, masalah kembali datang dari mantan dokter Tendo yang sudah meninggal. Ada juga masalah yang datang dari pasien yang jatuh cinta pada Sakura. Setelah mereka berpacaran, adegan mesranya bertambah banyak dua kali lipat.

Poin Plus dan Minus

Menurut saya, cerita ini cocok sih buat penulis pemula macam saya yang susah buat adegan percintaan. Proses dari benci menjadi suka yang dialami dokter Tendo dibuat dengan baik. Selain itu, sudah. 

Sato Takeru di sini memerankan seorang lelaki yang dingin dan manly banget. Bahkan suaranya pun sengaja diberat-beratkan. Haha, di sini yang saya kurang suka. Suara Sato Takeru memang aslinya gak gitu berat malah jadi kelihatan aneh ketika sedang mengucapkan percakapan yang mengintimidasi Sakura. 

Sejauh ini, buat yang suka drama cinta kemungkinan akan suka sih sama drama ini. Sato Takeru di sini memperlihatkan satu sisi baru yang cukup menarik. That’s all, saya mau cuci piring dulu.