The Memory Police yoko ogawa polisi kenangan

Well, ini adalah artikel lanjutan dari segmen bedah buku Police Memory per bab. Bagian satunya, bisa dibaca di Bedah Buku Police Memory.

Super spoiler alert.

Bab 11

Bab ini menceritakan tentang kisah keluarga R setelah ia bersembunyi di rumah aku. Bagaimana istri R berkomunikasi dengan suaminya, atau kisah tentang editor baru yang menggantikan R di kantor penerbitan.

Bab 12

R memulai kehidupannya di kamar rahasia. Ia mengerjakan pekerjaan mengarsipkan keuangan tokoh aku dan pekerjaan remeh temeh lainnya.

Sementara itu, benda selanjutnya yang menghilang setelah sekian lama adalah buah dan foto 

Bab 13 

Pak tua penjaga dermaga ditangkap polisi kenangan. Aku kelabakan lalu nekat mendatangi kantor mereka dengan alasan ingin memberikan bekal makanan.

Di sana, aku diinterogasi dan dipaksa menuliskan identitas diri, sebagai bentuk gertakan dari pihak polisi kenangan. Aku menyadari itu dan mengerjakan semuanya tanpa gentar agar bisa pulang dengan selamat.

Bab 14

Pak tua akhirnya kembali tanpa cedera. Polisi kenangan menangkapnya karena ada kasus pelarian segerombolan orang yang tak bisa lupa menggunakan kapal, benda yang dulu sudah menghilang dari pulau.

Anak R lahir.

Bab 15 

Novelnya tokoh aku sudah sampai di kisah ketika tokoh wanitanya terperangkap di ruangan sempit. 

Benda selanjutnya yang menghilang adalah kalender. Seketika musim dingin menjadi abadi. 

Bab 16

Pak tua penjaga dermaga berulang tahun. Aku berusaha belanja dengan barang seadanya di pasar. Semua orang berebut ingin belanja sayur-sayuran. Ada pengemis penipu yang meminta minta belanjaan orang-orang. 

R memberikan hadiah pada pak tua berupa kotak musik, salah satu benda yang sudah hilang.

Bab 17

Polisi kenangan datang. Menggeledah rumah aku dan menemukan kotak musik. Karpet di atas ruangan rahasia R tertekuk. Aku menggigil ketakutan. Tapi malam ini semuanya selamat. 

Ending bab: aku dan R ciuman.

Bab 18

Novelnya tokoh aku bercerita tentang wanita yang kini mulai tak bisa mendengar orang lain. Ia hanya bisa mendengar suara guru mengetik. 

R dan aku bobo bareng'. R sedang mandi, dan aku sedang mencuri dengar lewat interkom rahasia. 

Bab 19

Penjual sayur bertanya apakah kamu punya tempat persembunyian?

Tetangga pembuat topi yang menginap di rumah aku. R was-was.

Benda selanjutnya yang menghilang adalah novel. Aku menyembunyikan beberapa dan membakar sisanya.

Bab 20

Aku mengunjungi pria tua dan berkisah padanya soal pekerjaan baru di pabrik bumbu.

Makan panekuk, mendengar kotak musik, dan .. ada gempa bumi.

Bab 21

Gempa bumi, lalu tsunami. Kota berantakan. Listrik mati. Aku meminjam peralatan tukang ke tetangga. Ruang rahasia rusak.

Bab 22 

Gempa bumi membuat banyak pelarian jadi tertangkap oleh polisi kenangan. Rumah aku rusak dan barang mendiang ibunya aku jadi berantakan. 

Di dalam patung ibu terdapat barang barang yang sudah hilang: tiket kapal, ramune permen lemon, dan harmonika.

Bab 23

Aku dan pria tua pergi ke pondok untuk mengambil patung ibunya. Patung itu berisi banyak barang masa lalu yang sudah hilang.

Ada pemeriksaan di kereta. Tapi mereka berdua beruntung karena ada orang yang protes agar kereta segera dijalankan.

Bab 24 

R senang melihat isi patung yang berisi banyak benda lama yang sudah hilang. Aku dan pria tua melakukan pekerjaan dan kegiatan harian dengan sendiri. Pak Tua memperbaiki saluran air yang mampet.

Pasar semakin sepi dan barang barang jualan semakin sedikit . Pria tua itu memandangi lautan.

Bab 25

Pak tua penjaga dermaga meninggal. Aku merasa sangat sedih dan kehilangan. Ia mulai bisa membuat kalimat karena rasa sedih yang mendera.

Satu lagi benda yang menghilang: kaki kiri.

Bab 26

Satu kehilangan lagi: tangan kanan.

Bab 27

Novel aku berakhir dengan kisah tokoh wanita yang lumpuh seutuhnya. Ia mendengar derap langkah seorang wanita yang akan menggantikan dirinya di dalam kamar sempit itu.

Bab 28

Aku membeku seutuhnya. Sampai hanya sisa suara saja. R pergi keluar dari kamar rahasianya.

Buku ini gila sih, bisa membuat pembaca jadi berpikir lama tentang apa sih sebenarnya yang ingin disampaikan penulis. 

At the end, kisahnya berakhir tepat sesuai dugaan R. Semua orang akan mati karena tidak melakukan perlawanan pada pemerintah yang sewenang-wenang menerapkan peraturan benda hilang dari pulau.